Langsung ke konten utama

Postingan

Permeabilitas Selektif Berbagai Kanal Protein. Banyak kanal protein bersifat sangat selektif untuk melakukan transpor satu atau lebih ion atau molekul spesifik. Ini adalah akibat karakteristik kanal itu sendiri, seperti diameternya, bentuknya, serta jenis muatan listrik dan ikatan kimia di sepanjang permukaan dalamnya. Kanal kalium memungkinkan lewatnya ion-ion kalium menembus membran sel 1.000 kali lebih mudah daripada lewatnya ion-ion natrium. Namun, selektivitas yang tinggi ini tidak dapat dijelaskan hanya berdasarkan diameter ion, karena ion kalium sedikit lebih besar daripada ion natrium. Bagaimana mekanisme selektivitas ion yang luar biasa ini? Pertanyaan ini terjawab sebagian ketika struktur suatu kanal kalium bakteri ditemukan melalui kristalografi sinar-X. Kanal kalium ternyata mempunyai struktur tetramerik terdiri atas empat subunit protein identik yang menyelubungi suatu pori sentral (Gambar 4-4). Di puncak pori kanal terdapat lengkung pori yang membentuk fi...

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN "RESPIRASI"

Laporan praktikum fisiologi tumbuhan RESPIRASI link: https://s.docworkspace.com/d/AB75qVrzxs8jgrCh5tumFA LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI Pelaksanaan Praktikum     Hari : Rabu           Tanggal : 13 April 2016                   Kelas : D1                           Dosen Asistensi :  Dr. Junairiah , M.Si                     Anggota Kelompok :           Renny Oktavianty 081411431001                     Ilma Abidina Cahya 081411431003                     Aulia Sukma Hafidzah 081411431006         Ari Sofiyanti 081411431013 PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI    FAKULTAS...

MAKALAH BOTANI EKONOMI AGROWISATA BELIMBING BOJONEGORO

MAKALAH BOTANI EKONOMI AGROWISATA BELIMBING BOJONEGORO KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI BELIMBING Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Geraniales Famili : Oxalidaceae Genus : Averrhoa Spesies : Averrhoa carambola Batang Batang pada tanaman belimbing berkayu, berbentuk lingkaran dan berwarna coklat tua. Batang ini tumbuh ke atas tidak lurus karena termasuk jenis dikotomi. Batang belimbing tidak terlalu besar berdiameter sekitar 30 cm sangat kuat dan keras. Akar Jenis akar pada tanaman belimbing digolongkan dalam akar tunggang bercabang, berbentuk seperti kerucut lurus ke bawah. Terdapat cabang akar, serabut akar, bulu akar dan tudung akar. Pada masing-masing bagian akar mempunyai fungsi tersendiri. Daun Daun pada tanaman belimbing termasuk dalam kategori daun tidak lengkap dan kebanyakan berjumlah sembilan daun. Daun paling panjang 8,5 cm dan lebar sekitar 4 cm. pangkal daun berbentuk bulat sedangkan ujung daun berbentuk meruncing. Pada...

Jurnal BIOSISTEMATIKA Craniata

Jurnal Biosistematika Craniata link:  https://s.docworkspace.com/d/AGvUvEbzxs8jgtr15dumFA ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN VERTEBRATA BERDASARKAN CRANIUM DENGAN PENYUSUNAN  KLADOGRAM METODE WAGNER Riyan Surya R. (081114048), Glory Norotumilena, Hadi Achmad F., Findi Angelika R. (081411431019), Ari Sofiyanti (081411431013) (arryarjuna@gmail.com) Abstrak Tengkorak kepala (cranium) merupakan salah satu karakter anatomi yang dapat digunakan untuk mempelajari hubungan kekerabatan dalam filogeni vertebrata.  Spesimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tengkorak dari ikan, fosil Neanderthal, komodo, aves, amfibi, simpanse, monyet, kelelawar, lumba-lumba, dan penyu. Analisis kekerabatan di antara spesimen diselesaikan dengan menggunakan metode kladistik Wagner. Metode ini sangat berguna untuk menggambarkan kladogram dan menyusun pohon filogeni, kemudian menentukan Consistency Index (CI) dan Retention Index (RI). Hasil CI dan RI yang diperoleh dari metode ini adalah 6...

Jurnal Biosistematika Filogeni Regnum Animalia

https://s.docworkspace.com/d/AID9C6vzxs8jotHj5dumFA FILOGENI REGNUM ANIMALIA BERDASARKAN STRUKTUR TUBUH DENGAN ANALISIS KLADISTIK MENGGUNAKAN METODE WAGNER Riyan Surya R. (081114048), Glory Norotumilena, Hadi Achmad F., Findi Angelika R. (081411431019), Ari Sofiyanti (081411431013) (arryarjuna@gmail.com) Program Studi Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Abstract Regnum Animalia has enormous diversity and many characteristics such as tissue differentiation, symmetry, type of embryonic tissue, body cavity, and embryonic development. Those characteristics have been developing since embryonic phase, so it could be assumed that animals within a same group will have similar characteristics. The more similarities they have, the phylogenic relationship could be said to be closer. There are also characteristics of primitive animals (plesiomorphic) and modern animals (apomorphic).Regnum Animalia consists of two broad groups, invertebrates an...

SUBFILUM CRUSTACEA "INTEGRATED PRINCIPLES OF ZOOLOGY"

Sistem Ekskresi Organ ekskresi pada crustace dewasa adalah sepasang struktur tubular yang terletak pada bagian ventral dari ujung esophagus anterior yang disebut dengan kelenjar antennal atau kelenjar maxillary, tergantung pada dimana mereka terbuka apakah di dasar antenna atau dasar maxilla kedua. Beberapa crustacean dewasa memiliki keduanya. Crustacean tidak memiliki tubulus Malpighi yang biasanya terdapat pada laba-laba dan insekta. End sac (kantung akhir) dari kelenjar antennal mengandung vesikula kecil (saccule) dan massa sponge yang disebut labyrinth. Labyrinth berhubungan dengan dorsal bladder (ginjal dorsal) oleh tubulus ekskretori yang terbuka pada eksterior dengan pori di atas permukaan sentral dari segmen basal antennal. Tekanan hidrostatis pada hemocoel menghasilkan tenaga untuk menyaring cairan kepada end sac. Filtrate diekskresikan sebagai urin setelah resorpsi garam, asam amino, glukosa, dan sejumlah air. Ekskresi dari sisa nitrogen (kebanyakan ammonia) dilakukan d...

Praktikum BIOKIMIA

DENATURASI DAN KOAGULASI PROTEIN Tujuan penelitian ini adalah mengamati denaturasi dan koagulasi pada protein putih telur. Koagulasi protein adalah keadaan dimana protein tidak terdispersi sebagai suatu koloid karena unit ikatan yang terbentuk cukup banyak sehingga terjadi penggumpalan yang tidak larut air. Denaturasi protein adalah modifikasi atau perubahan struktur sekunder, tersier, atau kuartener dari molekul protein, hal ini tidak termasuk rusaknya ikatan kovalen. Denaturasi adalah suatu proses dimana ikatan hydrogen dan interaksi hidrofobik rusak dan protein terlepas dari lipatan-lipatannya kemudian membentuk struktur random coil, bentuk dari molekul protein ini menjadi agregat (koagulasi). (Manoy, 2005). Faktor-faktor yang dapat menyebabkan denaturasi protein adalah fakor fisika, misalnya pemanasan, pendinginan dan perusakan secara mekanis. Faktor kimia dengan perubahan pH ekstrim, kepolaran pelarut, penambahan bahan denaturan. Faktor biologi misalnya dengan enzim proteolit...