KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
laporan prakikum ini
yang berjudul “Bioteknologi Konvensional Pembuatan Kue Donat”.
Laporan
praktikum ini berisikan mengenai pemanfaatan bioteknologi konvensional dalam
bidang pangan yaitu dalam pembuatan kue donat, cara-cara pembuatan kue donat,
dan referensi mengenai proses fermentasi oleh ragi.
Kami
menyadari
bahwa laporan praktikum ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan
praktikum ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan praktikum ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Tuban,
18 Februari 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi adalah terapan biologi yang
melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi, biokimia, genetika, dan
biologi monokuler. Definisi bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah
teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk
menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknologi adalah pemanfaatan
agen hayati atau bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk
mrenghasilkan barang dan jasa pada skala industri. Bioteknologi dikembangkan
untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan kemampuan
mikroorganisme atau bagian-bagiannya misalnya bakteri dan kapang. Selain itu
bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan
sebagai bahan dasar sebagai proses industri. Penerapan bioteknologi pada
umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan atau ransformasi
kimia yang diinginkan. Misalnya saja pada pembuatan donat dengan melibatkan suatu organisme.
Donat (doughnuts
atau donut) adalah penganan yang digoreng, dibuat dari adonan tepung terigu,
gula, telur dan mentega. Donat yang paling umum adalah donat berbentuk cincin
dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi yang rasanya
manis, seperti berbagai jenis selai, jelly, krim, dan custard.
Pembuatan donat
melibatkan proses fermentasi oleh mikroorganisme Saccharomyces cereviciae. Untuk mengetahui proses fermentasi
tersebut, kami menyusun laporan praktikum ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun pertanyaan dasar yang merupakan perumusan masalah dalam penyusunan
laporan penelitian ini adalah :
1.
Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2.
Salah satu pemanfaatan bioteknologi dalam bidang
pangan adalah pembuatan donat. Mikroorganisme apa yang berperan dalam pembuatan
donat tersebut? Bagaimana proses fermentasinya?
3.
Bagaimana produk yang dihasilkan dalam pemanfaatan
bioteknologi ini?
1.3 Tujuan Penelitian
Ada pun tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah:
1.
Mengetahui yang dimaksud dengan bioteknologi
2.
Mengetahui cara membuat donat
3.
Mengetahui mikroorganisme yang berperan dalam
pembuatan donat dan proses fermentasinya
4.
Mengetahui produk yang dihasilkan dalam pemanfaatan
bioteknologi ini.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan diperoleh pengetahuan
mengenai bioteknologi konvensional pembuatan donat, cara pembuatannya,
mikroorganisme yang teribat dan proses fermentasinya hingga produk yang
dihasilkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kualitas donat secara umum disebabkan karena
variasi dalam penggunaan bahan baku dan proses pembuatannya. Jika bahan baku
yang digunakan mempunyai kualitas yang baik dan proses pembuatannya benar maka
donat yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang baik pula.
Saccharomyces cereviciae yang penting
dalam pembuatan donat memiliki sifat dapat memfermentasikan maltosa secara
cepat (lean dough yeast), memperbaiki sifat osmotolesance (sweet dough yeast),
rapid fermentation kinetics, freeze dan thaw tolerance, dan memiliki kemampuan
memetabolisme substrat. Pemakaian ragi dalam adonan sangat berguna untuk
mengembangkan adonan karena terjadi proses peragian terhadap gula, memberi
aroma (alcohol).
Tepung merupakan bahan baku utama donat.
Tepung yang biasa digunakan untuk donat adalah tepung terigu.
Air berfungsi sebagai media glutein dengan
karbohidrat, larutan garam dan membentuk sifat kenyal glutein. Air yang
digunakan sebaiknya memiliki pH 6-9. Makin tinggi pH air maka roti yang
dihasilkan baik karena absorbsi air meningkat dengan meningkatnya pH. Selain
pH, air yang digunakan harus air yang memenuhi persyaratan sebagai air minum,
diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Air yang digunakan
dalam industri makanan pada umumnya harus memenuhi persyaratan tidak berwarna,
tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa dan tidak menggangu kesehatan.
Apabila air yang digunakan tidak memenuhi persyaratan dalam pembentukan pati
atau tepung maka dapat meningkatkan kadar abunya sehingga mutu pati menurun
(Gumbiro, 1987).
Pembuatan donat, ragi/yeast dibutuhkan agar
adonan bisa mengembang. Ragi/yeast biasanya ditambahkan setelah tepung terigu
ditambah air lalu diaduk-aduk merata, setelah itu selanjutnya adonan dibiarkan
beberapa waktu. Ragi/yeast sendiri sebetulnya mikroorganisme, suatu mahluk
hidup berukuran kecil, biasanya dari jenis Saccharomyces cerevisiae yang
digunakan dalam pembuatan donat ini. Pada kondisi air yang cukup dan adanya
makanan bagi ragi/yeast, khususnya gula, maka yeast akan tumbuh dengan mengubah
gula menjadi gas karbondioksida dan senyawa beraroma. Gas karbondioksida yang
terbentuk kemudian ditahan oleh adonan sehingga adonan menjadi mengembang
(Rukmana, 2001).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
2.1 Tempat dan Waktu Praktikum
Penelitian ini dilakukan di Sendangharjo gang 2, Tuban pada tanggal 16 Februari 2014.
2.2 Langkah Kerja Praktikum
Alat Memasak:
1. Baskom
2. Pengaduk adonan
3. Mixer
4. Piring
5. Gunting
6. Timbangan
7. Kain lap
8. Plastik
9. Cetakan donat
10. Kompor
11. Penggorengan
Bahan-bahan
1.
Tepung terigu Segitiga Biru 700 gram
2.
Tepung terigu Cakra Kembar 300 gram
3.
Mentega Blue Band 100 gram
4.
Fermipan 2 sachet
5.
Susu bubuk Lactogen
6.
Telur 5 butir
7.
Gula 200 gram
8.
Vanili ½ sendok teh
9.
Baking powder 1 sendok teh
10. Air 450 ml
11. Garam 1 sendok teh
12. Minyak goreng ½ L
13. Meses Ceres 2 sachet
14. Gula halus
15. Coklat
16. Kacang
Proses Pembuatan Donat:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan pada pembuatan donat.
2. Menimbang masing-masing bahan sesuai dengan
komposisinya.
3. Campurkan semua bahan-bahan tepung terigu,
gula, susu bubuk, fermipan, kuning telur, vanili, mentega,backing powder, air,
dan garam.
4. Adonan kemudian diaduk dengan mixer sampai
kalis ±30 menit..
5. Setelah kalis, adonan didiamkan dan ditutup
menggunakan lap basah selama 30 menit agar terjadi proses fermentasi dan adonan
mengembang.
6. Setelah mengembang, adonan ditimbang
masing-masing 50 gram dibentuk bulat-bulat dan dilubangi di bagian tengah
dengan menggunakan cetakan donat. Diamkan lagi setengah jam.
7. Goreng donat dalam minyak yang sudah
mendidih sampai kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
8. Untuk toping, oleskan mentega pada bagian
atas donat dan taburi dengan meses ceres,
9. Pilihan toping lainnya yaitu taburi dengan
gula halus
10. Variasi toping lainnya dengan coklat cair
kemudian ditaburi kacang.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata,
tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer,
biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi dibedakan menjadi biologi konvensional dan bioteknologi
modern.
Bioteknologi konvensional adalah praktik bioteknologi yang dilakukan
dengan cara dan peralatan sederhana tanpa rekayasa genetika. Dengan ciri-ciri dilakukan
tanpa menggunakan prinsip-prinsip ilmiah, dilakukan hanya berdasarkan pada
pengalaman yang di wariskan secara turun temurun dan umumnya belum dapat
diproduksi secara masal.
Adapun contoh dari bioteknologi konvensional ini yaitu pada proses
pembuatan bir, tempe, roti dll.
Sedangkan, bioteknologi modern adalah praktik bioteknologi yang
diperkaya dengan teknik rekayasa genetika ( suatu teknik manipulasi materi
genetikal ). Cirinya berkebalikan dengan biotek tradisional ditambah dengan
menerapkan teknik Aseptis. Teknik aseptis adalah suatu cara kita pada waktu
bekerja (praktik) yang selalu menjaga sterilitas ketika menangani pengkulturan
mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang
diinginkan. Contoh dari bioteknologi modern ini yaitu tumbuhan yang kuat atau
tahan terhadap hama dan penyakit serta buahnya sifatnya tahan lama, bakteri
penghasil antibiotik ataupun insulin.
Macam-macam bioteknologi adalah
1. Fermentasi
2. Kultur Jaringan
3. Rekayasa genetika
4. Teknik Rekombinansi DNA/fusi gen
5. Teknik Fusi protoplasma
6. Kloning
7. Hidroponik
8. Aeroponik
9. Kawin suntik
4.2 Peran
Mikroorganisme dan Proses Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan
tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan
aseton.
Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi
etanol (etil alkohol) dan karbon dioksida. Organisme yang berperan yaitu
Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti atau minuman keras.
Reaksi Kimia:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2
+ 2 ATP
Dalam pembuatan donat, lama penyiapan dan
fermentasi adonan sangat bervariasi yang harus dapat dikendalikan dengan baik.
Penggunaan proporsi khamir yang tinggi akan menyebabkan pembentukkan gas yang
cepat. Hal ini dapat menyulitkan dalam pengaturan waktu fermentasi dan penyiapan
adonan. Untuk itu, penjadwalan yang ketat dibutuhkan saat penyiapan adonan
karena pengembangan volume adonan terjadi dengan cepat. Pengakhiran proses
fermentasi sangat mempengaruhi volume dan bentuk akhir produk donat.
4.3 Donat Sebagai Produk Bioteknologi Konvensional
Kue Donat adalah makanan cemilan yang biasa
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Kue Donat mengandung energi sebesar 357 kilokalori, protein 9,4 gram,
karbohidrat 56,5 gram, lemak 10,4 gram, kalsium 0 miligram, fosfor 0 miligram,
dan zat besi 0 miligram. Selain itu di
dalam Kue Donat juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram
dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut
didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Kue Donat, dengan jumlah
yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan
Nutrisi/Gizi Pada Kue Donat :
Nama
Bahan Makanan : Kue Donat
Nama
Lain / Alternatif : -
Banyaknya Kue Donat yang diteliti (Food
Weight) = 100 gr
Bagian Kue Donat yang dapat dikonsumsi (Bdd /
Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Kue Donat = 357 kkal
Jumlah Kandungan Protein Kue Donat = 9,4 gr
Jumlah Kandungan Lemak Kue Donat = 10,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Kue Donat = 56,5
gr
Jumlah
Kandungan Kalsium Kue Donat = 0 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Kue Donat = 0 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Kue Donat = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Kue Donat = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Kue Donat = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Kue Donat = 0 mg
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
2. Salah satu produk bioteknologi konvensional
adalah donat yang memanfaatkan mikroorganisme Saccharomyces cereviciae agar
terjadi proses fermentasi.
3. Fermentasi adalah proses produksi energi
dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Gula adalah bahan yang umum
dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat,
dan hidrogen.
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2
+ 2 ATP
4. Kue Donat adalah makanan cemilan yang biasa
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Kue Donat mengandung energi sebesar 357 kilokalori, protein 9,4 gram,
karbohidrat 56,5 gram, lemak 10,4 gram, dan mengandung banyak vitamin.
5.2 Saran
Saran ditujukan kepada
1. Siswa-siswi agar laporan ini menjadi
bahan pertimbangan dan pembelajaran dalam mata pelajaran biologi bab
bioeknologi.
2. Pedagang dan pengusaha donat agar lebih
berwawasan mengenai bioteknologi konvensional dan proses fermentasi dan agar
lebih kreatif dalam pembuatan donat.
DAFTAR PUSTAKA
Izin copas ya. trims.
BalasHapusoke
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIzin copas ya mas/ mbak
BalasHapusIzin copas ya mas/ mbak
BalasHapusIzin copas, terima kasih
BalasHapusHalo kak, terima kasih telah mempublikasikan Laporan Praktikum-nya. Saya mohon izin menyimpan untuk menjadi salah satu referensi dari Laporan Praktikum saya. Terima kasih:)
BalasHapusSilahkan 😊
Hapusizin copas ya kak buat tugas biologi ^^
BalasHapusBaik 😊
Hapusizij copas ya, terima kasih☺️
BalasHapusIzin copa ya.mkasiii
BalasHapusIzin copas
BalasHapus