Langsung ke konten utama

laporan praktikum sel volta


     I.            JUDUL PRAKTIKUM
Sel Volta

    II.            TUJUAN PRAKTIKUM
Mempelajari cara merakit dan mengukur potensial sel volta.

 III.            DASAR TEORI
Luigi Galvani dan Alexandro Volta menemukan prinsip pembentukan energi listrik dari reaksi kimia yang terjadi dalam suatu alat yang kini dikenal sebagai sel Galvani atau sel Volta dimana terjadi reaksi oksidasi dan reduksi yang menghasilkan arus listrik.
Pada reaksi redoks terjadi perpindahan elektron, sedangkan arus listrik tidak lain adalah aliran elektron dalan rangkaian tertutup. Batu baterai dan aki merupakan rangkaian tertutup dan di dalamnya dapat terjadi reaksi redoks yang spontan sehingga terjadi perpindahan atau aliran elektron (arus listrik).

Pada katoda (+) terjadi reaksi reduksi
Pada Anoda (-) terjadi reaksi oksidasi

Perlu diingat bahwa:
1.    Anode adalah elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi.
2.    Katode adalah elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi.
3.    Katode positif, Anode negatif
4.    Arah gerak arus elektron adalah dari anode menuju katode.
5.    Arah gerak arus listrik adalah dari katode menuju anode.

Sel volta merupakan suatu sel elektrokimia yang mengubah zat kimia menjadi energi listrik. Dalam sel volta reduktor dan oksidatornya dipisahktan sehingga pemindahan tidak terjadi secara langsung tetapi melalui kawat penghantar. Zink, tembaga, dan magnesium merupakan elektroda. Terdapat 2 jenis elektroda yaitu Katode(+) tempat terjadinya reduksi sedangkan pada anode(-) tempat terjadinya oksidasi. Potensial elektode sel dapat ditentukan melalui persamaan:
E°Sel = E°Reduksi - E°Oksidasi
E°Sel = E°Katode  – E°Anode
                                              
  IV.                                                                                                        
     V.            LANGKAH PRAKTIKUM:
1.      Masukkan 50 mL larutan ZnSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan sepotong logam seng ke dalam larutan tersebut.
2.      Masukkan 50 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan seotong lempeng logam tembaaga ke dalam larutan itu.
3.      Hubungkan kedua lempeng logam (seng dan tembaga melalui voltmeter. Jika jarum voltmeter bergerak kea rah ngatif, segera putuskan rangkaian itu. Jika bergerak kr arah positif, biarkan dn baca potensialnya. Catat beda potensial pada tabel pengamatan.
4.      Lakukan langkah 1 sampai dengan 3 dengan pasangan setenah sel seperti tercantum pada tabel pengamatan.

  VI.            PERTANYAAN:
1.      Tulislah diagram (notasi) sel, reaksi elektroda serta reaksi sel untuk sel-sel 2-A, 3-A, dan 3-B!
2.      Hitunglah potensial sel 2-A berdasarkan potensial sel 3-A dan potensial 3-B yang tercantum  dalam tabel pengamatan
3.      Bandingkan pula hasil hitungan itu dengan potensial sel menurut buku data untuk reaksi-reaksi lainnya.

VII.            HASIL PENGAMATAN:
Tabel pengamatan
½ sel katoda (+)
A
B
C
D
½ sel anoda (-)
Cu2+/Cu
Zn2+/Zn
Mg2+/Mg
Fe2+/Fe
1.      Cu/Cu2+

-0,8 Volt
-1,2 Volt
-0,4 Volt
2.      Zn/Zn2+
+0,8 Volt

-0,4 Volt
+0,4 Volt
3.      Mg/Mg2+
+1,2 Volt
+0,4 Volt

+0,2 Volt
4.      Fe/Fe2+
+0,4 Volt
-0,4 Volt
-0,2 Volt




VIII.            ANALISIS DATA
Dalam rangkaian tersebut, logam seng dicelupkan dalam larutan ZnSO4 (mengandung Zn2+) dan logam tembaga dicelupkan dalam larutan CuSO4 (mengandung Cu2+). Logam seng akan semakin keropos karena larut menjadi Zn2+  yang disertai pelepasan elektron.
Reaksi : Zn(s) →  Zn2+ + 2e

Elektron yang dilepaskan oleh logam seng mengalir melalui kawat penghantar menuju tembaga, selanjutnya diterima oleh ion Cu2+ yang kemudian mengendap sebagai logam tembaga.
Reaksi : Cu2+(aq) + 2e → Cu (s)

Selama reaksi dalam rangkaian tersebut berlangsung, aliran elektron (arus listrik) terus terjadi. Agar pertambahan ion Zn2+ dan kelebihan ion SO4-2 karena berkurangnya Cu2+ maka ion tersebut dinetralkan dengan ion-ion dari jembatan garam. Pada rangkaian tersebut logam seng dan tembaga menjadi kutub-kutub listrik yang disebut elektroda. Pada logam yang mana terjadi reaksi reduksi dan pada logam yang mana terjadi oksidasi? Elektroda tempat terjadinya oksidasi disebut anoda sedangkan elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi disebut katoda. Elektroda mana yang merupakan kutub positif dan mana yang merupakan kutub negatif? Pada logam seng terjadi pelepasan elektron (oksidasi) sehingga logam seng disebut sebagai anoda yang juga merupakan elektroda negatif, sedangkan pada logam tembaga terjadi reduksi Cu2+, sehingga logam tembaga disebut katoda yang juga merupakan elektroda positif.

  IX.            PEMBAHASAN PERTANYAAN
1.      Notasi Sel:
2-A)    Zn/Zn2+ ║Cu2+/Cu
3-A)    Mg/Mg2+ ║ Cu2+/Cu
3-B)     Mg/Mg2+ ║ Zn2+/Zn
Reaksi Sel:
2-A)    K:           Cu2+ + 2e →Cu
            A:            Zn→Zn2+ + 2e
            R. sel:      Cu2+ + Zn→ Cu + Zn2+
3-A)    K:           Cu2+ + 2e → Cu
            A:            Mg → Mg2+ + 2e
            R. sel:      Cu2+ + Mg → Cu + Mg2+
3-B)     K:           Zn2+ + 2e → Zn
            A:            Mg → Mg2+ + 2e
            R. sel:      Zn2+ + Mg→ Zn + Mg2+
2.         K:           Mg/Mg2+ ║ Cu2+/Cu E° = + 1,2 V
            A:            Zn/Zn2+ ║ Mg/Mg2+ E°= - 0,4 V
            R. sel       Zn/Zn2+ ║ Cu2+/Cu E° = + 0,8 V
3. a)  Cu/Cu2+ ║ Zn2+/Zn
            K:           Zn2+ + 2e → Zn E° = - 0,76 V
            A:            Cu → Cu2+ + 2e E° = -0,34 V
            R. sel       Zn2+ + Cu → Zn + Cu2+ E° = -1,10 V
     b) Cu/Cu2+ ║ Mg2+/Mg
            K:           Mg2+ + 2e → Mg E°= -2,37 V
            A:            Cu → Cu2+ + 2e E° = -0,34 V
            R. sel       Mg2+ + Cu → Mg + Cu2+ E° = -2,71 V
     c) Cu/Cu2+ ║ Fe2+/Fe
            K:           Fe2+ + 2e → Fe E° = -0,44 V
            A:            Cu → Cu2+ + 2e E° = -0,34 V
            R. sel       Fe2+ + Cu → Fe + Cu2+ E° = -0,78 V
     d) Zn/Zn2+ ║ Cu2+/Cu
            K:           Cu2+ +2e → Cu E° = +0,34 V
            A:            Zn → Zn2+ + 2e E° = +0,76 V
            R. sel:      Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+ E° = +1,10 V
     e) Zn/Zn2+ ║ Mg2+/Mg
            K:           Mg2+ + 2e → Mg E° = -2,37 V
            A:            Zn → Zn2+ + 2e  E° = +0,76 V
            R. sel:      Mg2+ + Zn → Mg + Zn2+ E° = -1,61 V
     f) Zn/Zn2+ ║ Fe2+/Fe
            K:           Fe2+ + 2e → Fe E° = -0,44 V
            A:            Zn → Zn2+ + 2e E° = +0,76 V
            R. sel:      Fe2+ + Zn → Fe + Zn2+ E° = + 0,32 V
     g) Mg/Mg2+ ║ Cu2+/Cu
            K:           Cu2+ +2e → Cu E° = +0,34 V
            A:            Mg → Mg2+ + 2e E° = +2,37 V
            R. sel:      Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+ E° = +2,71 V
     h) Mg/Mg2+ ║ Zn2+/Zn
            K:            Zn2+ + 2e → Zn E° = -0,76 V
            A:            Mg → Mg2+ + 2e E° = + 2,37 V
            R. sel:      Zn2+ + Mg → Zn+ Mg2+ E° = +1,61 V            
     i) Mg/Mg2+ ║ Fe2+/Fe
            K:           Fe2+ + 2e → Fe E° = -0,44 V
            A:            Mg → Mg2+ + 2e E° = +2,37 V
            R. sel:      Fe2+ + Mg → Fe + Mg2+ E° = + 1,93 V
     j) Fe/Fe2+ ║ Cu2+/Cu
            K:           Cu2+ + 2e → Cu E° = +0,34 V
            A:            Fe → Fe2+ + 2e E° = +0,44 V
            R. sel:      Cu2+ + Fe → Cu + Fe2+ E° = +0,78 V
     k) Fe/Fe2+ ║ Zn2+/Zn
            K:           Zn2+ + 2e → Zn E° = -0,76 V
            A:            Fe → Fe2+ + 2e E° = +0,44 V
            R. sel:      Zn2+ + Fe → Zn + Fe2+ E° = -0,32 V

     l) Fe/Fe2+ ║ Mg2+/Mg
            K:           Mg2+ +2e → Mg E° = -2,37 V
            A:            Fe → Fe2+ + 2e E° = + 0,44 V
            R. sel:      Mg2+ + Fe → Mg + Fe2+ E° = -1,93 V

     X.            SIMPULAN
1.      Sel volta merupakan suatu sel elektrokimia yang mengubah zat kimia menjadi energi listrik.
2.      Katode(+) tempat terjadinya reduksi sedangkan pada anode(-) tempat terjadinya oksidasi.
3.      Reaksi redoks dapat berlangsung spontan jika potensial sel lebih dari nol.
4.      Pada voltmeter reaksi sel yang dapat berlangsung akan menunjukkan skala positif (bergerak ke kanan). Jika reaksi tersebut di balik, skala akan bergerak ke kiri dan tidak dapat terbaca. Besarnya skala dapat ditentukan menggunakan reaksi yang dapat berlangsung dengan membalik tanda (+) menjadi (-).
5.      Membandingkan data dalam buku dan percobaan adalah hampir sama, tetapi ada selisih dikarenakan adanya variabel pengganggu selama percobaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan prakikum ini yang berjudul “Bioteknologi Konvensional Pembuatan Kue Donat”. Laporan praktikum ini berisikan mengenai pemanfaatan bioteknologi konvensional dalam bidang pangan yaitu dalam pembuatan kue donat, cara-cara pembuatan kue donat, dan referensi mengenai proses fermentasi oleh ragi. Kami me nyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan praktikum ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan praktikum ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Tuban, 18 Februari 2014                                      Penulis BAB I PENDAHULUAN

20 Mei 2014

20 Mei 2014 Ini tahun kelulusan Ginko. Yuhuu. Lulus SMA itu berasa gimana gitu. Kebingungan-kebingungan makin banyak melanda, mau meneruskan dimana, rencana A, rencana B, rencana C mencuat-cuat di kepala. Jujur, ketika daftar SNMPTN saya sudah yakin diterima *pede. Tapi, pengalaman super bingung saya alami ketika daftar ulang dengan mengisi form online yang datanya memusingkan. Ini tanya ini, yang itu tanya itu. Lebih pusing lagi pergi ke kampusnya. Oke, itu karena memang saya buta arah. Entah mengapa saya sangat sulit untuk mengingat jalan, ingatan saya memang bukan tergolong kuat tapi tidak beruntungnya masalah mengingat jalan ini sangat merepotkan. dan ini mengapa saya sering kesasar. Setelah pusing dengan berkas-berkas daftar ulang, Ginko verifikasi keuangan tanggal 11 deh. Lhah, masalah lain menanti. UKT oh UKT… *bikin galau gelesotan di lantai.   Terlepas dari semua itu, malam hari saat Ginko pulang dari UNAIR, Ginko mendengar berita di televisi mengenai   mbak Raeni

Praktikum kimia unsur periode 3

       I.             JUDUL PRAKTIKUM  : UNSUR PERIODE KE-3     II.             TUJUAN PRAKTIKUM : Menyelidiki beberapa sifat unsure-unsur periode ke-3   III.             DASAR TEORI Unsur-unsur periode ketiga memiliki jumlah kulit elektron yang sama, yaitu tiga kulit. Akan tetapi konfigurasi elektron dari masing-masing unsur berbeda, hal ini akan menyebabkan sifat-sifat kimia yang berbeda. Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga berturut-turut adalah natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), belerang (S), klor (Cl) dan argon (Ar). Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, Si semilogam, P, S dan Cl nonlogam, Ar gas mulia.   Unsur Na Mg Al Si P S Cl Ar Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18 Susunan elektron 2-8-1 2-8-2 2-8-3 2-8-4 2-8-5 2-8-6