Biomitetik,
Teratai yang suka membersihkan diri sendiri
Teratai
(Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae. Dalam
bahasa Inggris dikenal sebagai waterlily. Tanaman tumbuh di permukaan air
yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang
berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau
rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk
oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Bunga terdapat
pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga antara
5-10 cm.
Teratai
merupakan tanaman air yang unik. Teratai yang tumbuh di air yang sangat
berlumpur (kotor, coklat), warna bunganya lebih cemerlang. Meskipun tumbuh di
lingkungan kotor, daunnya selalu bersih. That is because whenever the smallest
particle of dust lands on the plant, it immediately waves the leaf, directing
the dust particles to one particular spot. Raindrops falling on the leaves are
sent to that same place, to thus wash the dirt away.
Ahli
botani yang mempelajari fenomena ini menemukan bahwa daun teratai memiliki
mekanisme pembersihan diri secara alami. Struktur mikroskopik dan kimia
permukannya menyebabkan dedaunan teratai tidak pernah dapat basah. Malah,
butir-butiran air akan menggumpal pada permukaan daun seperti air raksa,
mengambil lumpur, serangga dan bahan-bahan pengotor bersamanya. Fenomena ini
dikenal sebagai efek lotus.
Beberapa
ahli teknologi nano sedang mengembangkan metoda untuk membuat cat, genteng,
bangunan dan permukaan-permukaan lainnya agar bertahan tetap kering dan bersih
dengan sendirinya seperti halnya daun teratai yang dapat membersihkan sendiri.
Hal ini dapat dicapai dengan memberi suatu perlakukan pada permukaan yang
dimaksud menggunakan perlakukan silicone atau fluorochemical. Dapat juga
dicapai dengan menggunakan kombinasi dari polyethylene glycol dengan glucose
dan sucrose. Suatu jenis cat baru telah dikembangkan agar dapat membersihkan
diri dengan cara ini, dan bahkan panel-panel gelas telah dipasarkan untuk
digunakan pada atap gedung konservatorium atau lainnya yang memerlukan atap
transparan.
Dalam
salah satu metoda (Guo dkk., 2005) suatu lembar aluminium dibuat menjadi bahan
superhidrophobik dengan merendamnya dalam sodium hidroksida untuk beberapa jam
yang dilanjutkan dengan melakukan pelapisan memutar (spin coating) sebuah
lapisan perfluorononane sampai ketebalan 2 nm. Prosedur ini meningkatkan sudut
kontak air dari 67° menjadi 168°, suatu efek yang dapat dijelaskan oleh hukum
Cassie. Mikroskop elektron menunjukkan bahwa permukaan aluminium tersebut
menyerupai permukaan suatu daun teratai yang mengandung struktur mikro berpori
yang berisikan udara (trapped air).
Karena dibutuhkan, banyak makhluk hidup memiliki
keistimewan secara alami yang melindungi lapisan terluar kulit mereka. Tidak
ada keraguan tentangnya, meskipun demikian struktur terluar teratai lapisan
citin milik serangga tidak muncul dengan sendiri. Makhluk-makhluk hidup itu
tidak sadar akan sifat unggul yang mereka miliki. Tuhanlah yang membuatnya,
bersamaan dengan kelebihan-kelebihan mereka. Sebuah surat menggambarkan karya
karya seni Tuhan dalam ayat berikut ini
“Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang
Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya
apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (QS. Al Hasyr: 24)
Komentar
Posting Komentar