PENGUBAHAN STRUKTUR DAN BENTUK PROTEIN FIBROUS
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan perubahan struktur dan bentuk protein fibrous pada rambut dengan perubahan β-merkaptoetanol.
Protein adalah biopolymer yang terdiri dari banyak satuan asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptide. Protein dapat dibagi menjadi dua golongan menurut bentuk akhir tiga dimensinya, yaitu protein globular dan protein fibrous. Protein globular adalah molekul kompak yang mana rantai polipetidanya melipat sehingga gugus R hidrofobik ada di tengah molekul dan gugus R hidrofilik di luar molekul yang menyebabkan protein globular larut air. Protein fibrous adalah protein yang stabil, kuat dan tidak larut. Protein fibrous terdiri atas polipeptida rantai parallel yang terikat membentuk serat panjang. (William, 2003).
β-merkaptoetanol adalah salah satu agen yang umum digunakan sebagai pereduksi disulfide. β-merkaptoetanol adalah cairan jernih, tidak berwarna dan memiliki bau yang sangat kuat. β-merkaptoetanol dapat digunakan sebagai reduktan untuk buffer lisis bakteri Gram negatif, sebagai dimensi kedua buffer equilibrasi untuk elektroforesis 2-D, sebagai buffer pereduksi sampel untuk SDS PAGE dan sebagai partisipan reaksi o-phthalaldehyde (OPA) untuk deteksi amino primer. (Hermanson, Greg T, 2013).
Pada praktikum ini kami menggunakan sampel rambut lurus yang digulung pada sebatang lidi. Rambut tersusun atas protein fibrous. Sampel rambut lurus ini kami masukkan ke dalam β-merkaptoetanol. Fungsi β-merkaptoetanol adalah sebagai agen pereduksi dan pemutus ikatan disulfida. Ikatan disulfide adalah ikatan tunggal S-S yang menghubungkan dua unit sistein. (Karp, 2010).
Setelah itu rambut di dalam larutan β-merkaptoetanol dipanaskan di penangas air, pemanasan ini berfungsi untuk mempercepat reaksi pemutusan ikatan disulfide oleh β-merkaptoetanol. Akibatnya, setelah dipanaskan ikatan disulfide putus dan unit sistein tidak berpasangan. Selanjutnya ditambahkan H2O2 sebagai oksidator yang dapat menyambung ikatan disulfide kembali.karena rambut masih tergulung pada lidi, maka ikatan disulfide yang terbentuk ada yang berpasangan kembali da nada yang tidak berpasangan. Hal ini mengakibatkan rambut menjadi berbentuk keriting saat dilepaskan dari lidi.
Sampel rambut yang sudah berbentuk keriting kemudian ditambahkan β-merkaptoetanol dan dipanaskan kembali. Ikatan disulfide yang sebelumnya terbentuk yaitu ada unit sistein yang berpasangan dan ada unit sistein yang tidak berpasangan. Ikatan ini diputus kembali setelah penambahan β-merkaptoetanol. Hal ini bisa dibuktikan dengan bentuk rambut yang menjadi lurus kembali sehingga dapat diketahui bahwa β-merkaptoetanol adalah agen pereduksi yang memutus ikatan disulfide.
KESIMPULAN
Rambut adalah protein fibrous yang ditambahkan β-merkaptoetanol menyebabkan putusnya ikatan disulfide karena reduksi dan ditambahkan H2O2 yang menyebabkan rambut yang lurus menjadi keriting. H2O2 berfungsi menyambung ikatan disulfide. Setelah ditambah β-merkaptoetanol, rambut menjadi keriting kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden, 1986, Kimia Organik Jilid 2, Jakarta. Erlangga.
Hermanson, Greg T., 2013, Functional Targets for Biocnjugation, Sciencedirect.
Karp, Gerald, 2010, Cell and Molecular Biology, USA. John Wiley & Sons Inc.
William, Gareth, 2003, Advanced Biology For You, British: Stanley Thomes Ltd.
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan perubahan struktur dan bentuk protein fibrous pada rambut dengan perubahan β-merkaptoetanol.
Protein adalah biopolymer yang terdiri dari banyak satuan asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptide. Protein dapat dibagi menjadi dua golongan menurut bentuk akhir tiga dimensinya, yaitu protein globular dan protein fibrous. Protein globular adalah molekul kompak yang mana rantai polipetidanya melipat sehingga gugus R hidrofobik ada di tengah molekul dan gugus R hidrofilik di luar molekul yang menyebabkan protein globular larut air. Protein fibrous adalah protein yang stabil, kuat dan tidak larut. Protein fibrous terdiri atas polipeptida rantai parallel yang terikat membentuk serat panjang. (William, 2003).
β-merkaptoetanol adalah salah satu agen yang umum digunakan sebagai pereduksi disulfide. β-merkaptoetanol adalah cairan jernih, tidak berwarna dan memiliki bau yang sangat kuat. β-merkaptoetanol dapat digunakan sebagai reduktan untuk buffer lisis bakteri Gram negatif, sebagai dimensi kedua buffer equilibrasi untuk elektroforesis 2-D, sebagai buffer pereduksi sampel untuk SDS PAGE dan sebagai partisipan reaksi o-phthalaldehyde (OPA) untuk deteksi amino primer. (Hermanson, Greg T, 2013).
Pada praktikum ini kami menggunakan sampel rambut lurus yang digulung pada sebatang lidi. Rambut tersusun atas protein fibrous. Sampel rambut lurus ini kami masukkan ke dalam β-merkaptoetanol. Fungsi β-merkaptoetanol adalah sebagai agen pereduksi dan pemutus ikatan disulfida. Ikatan disulfide adalah ikatan tunggal S-S yang menghubungkan dua unit sistein. (Karp, 2010).
Setelah itu rambut di dalam larutan β-merkaptoetanol dipanaskan di penangas air, pemanasan ini berfungsi untuk mempercepat reaksi pemutusan ikatan disulfide oleh β-merkaptoetanol. Akibatnya, setelah dipanaskan ikatan disulfide putus dan unit sistein tidak berpasangan. Selanjutnya ditambahkan H2O2 sebagai oksidator yang dapat menyambung ikatan disulfide kembali.karena rambut masih tergulung pada lidi, maka ikatan disulfide yang terbentuk ada yang berpasangan kembali da nada yang tidak berpasangan. Hal ini mengakibatkan rambut menjadi berbentuk keriting saat dilepaskan dari lidi.
Sampel rambut yang sudah berbentuk keriting kemudian ditambahkan β-merkaptoetanol dan dipanaskan kembali. Ikatan disulfide yang sebelumnya terbentuk yaitu ada unit sistein yang berpasangan dan ada unit sistein yang tidak berpasangan. Ikatan ini diputus kembali setelah penambahan β-merkaptoetanol. Hal ini bisa dibuktikan dengan bentuk rambut yang menjadi lurus kembali sehingga dapat diketahui bahwa β-merkaptoetanol adalah agen pereduksi yang memutus ikatan disulfide.
KESIMPULAN
Rambut adalah protein fibrous yang ditambahkan β-merkaptoetanol menyebabkan putusnya ikatan disulfide karena reduksi dan ditambahkan H2O2 yang menyebabkan rambut yang lurus menjadi keriting. H2O2 berfungsi menyambung ikatan disulfide. Setelah ditambah β-merkaptoetanol, rambut menjadi keriting kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden, 1986, Kimia Organik Jilid 2, Jakarta. Erlangga.
Hermanson, Greg T., 2013, Functional Targets for Biocnjugation, Sciencedirect.
Karp, Gerald, 2010, Cell and Molecular Biology, USA. John Wiley & Sons Inc.
William, Gareth, 2003, Advanced Biology For You, British: Stanley Thomes Ltd.
Komentar
Posting Komentar